silahkan klik icon    jika video tidak dapat diputar

Sinopsis

Program ini membahas bagaimana seorang guru memberikan pembelajaran matematika dengan topik pecahan berpenyebut tidak sama dengan menggunakan media potongan-potongan karton untuk memudahkan pemahaman siswa dalam penjumlahan pecahan.

Mery Novianti

Video ini ditayangkan agar murid memahami konsep penjumlahan dua buah pecahan dengan penyebut tidak sama.

Dalam mengajar konsep pecahan ini, guru menggunakan alat peraga berupa karton yang dimodifikasi.

Sebelum memanfaatkan alat peraga, guru lebih dulu menunjukkan rumus penjumlahan dua pecahan. Akan lebih elok kalau rumus penjumlahan pecahan itu tidak langsung diberikan tetapi ditemukan sendiri oleh murid (tentu saja dipandu oleh guru).

Sebelum masuk ke operasi penjumlahan pecahan, sebaiknya guru menekakan pada konsep dua pecahan yang penyebutnya tidak sama tetapi sama nilainya.

Materi yang disajikan sudah sesuai dengan perkembangan kognitif murid; namun demikian penyajiannya sebaiknya dibalik yaitu dimulai dengan penggunaan alat peraga kemudian baru rumus penjumlahan pecahan.

Prof. H. Yaya S. Kusumah (UPI Bandung)

Jelas cara guru membuka, mengisi, menutup pelajaran.

Alat peraga kurang besar, dan sebaiknya dilakukan secara perkelompok agar semua siswa dapat memahami dengan beberapa latihan.

Materi sesuai dengan perkembangan peserta didik.

Adanya kesesuaian materi dengan kurikulum yang berlaku.

Sugeng Wibowo, S.Pd.Mat.

Similar Posts

155 Comments

  1. Nama : Intan Dwi Permatasari
    Nim : 858687236
    Upbjj : UT Surabaya
    Judul Video : Penjumlahan Pecahan Berpenyebut Tidak Sama

    Assalamu’alaikum Wr. Wb.
    Mohon izin menanggapi video di atas.
    Menurut pendapat saya, situasi kedua video pembelajaran tersebut sangat berbeda. Dalam situasi video pembelajaran pertama menunjukkan bahwa siswa-siswi di kelas kurang memperhatikan gurunya saat menjelaskan materi. Pembelajaran juga terlihat monoton. Mereka kelihatan tegang dan bosan. Bahkan ada pula siswa yang mengantuk. Hal ini dikarenakan guru tidak menggunakan media pembelajaran yang menarik saat mengajar. Untuk situasi video pembelajaran kedua, siswa tampak memperhatikan guru yang sedang menjelaskan materi pelajaran dengan menggunakan media potongan-potongan karton. Siswa tampak lebih antusias saat disuruh gurunya maju untuk menyelesaikan soal yang diberikannya walaupun masih terdapat beberapa siswa yang masih menjawab pertanyaan dengan salah. Saran saya, alangkah baiknya di awal atau di tengah pembelajaran guru memberikan ice breaking berupa tepukan atau nyanyian agar semua siswa tetap semangat mengikuti kegiatan pembelajaran. Guru juga bisa menggunakan media pembelajaran lainnya yang lebih menarik dan model pembelajaran TGT baik berupa permainan, kuis atau turnamen agar siswa menjadi lebih bersemangat, tertarik, dan mudah dalam memahami materi penjumlahan pecahan berpenyebut tidak sama. Selanjutnya di akhir pembelajaran, guru seharusnya mengulas kembali sedikit materi yang telah diajarkan barangkali masih ada siswa yang kurang paham mengenai materi yang telah diberikan.

    Sekian & terima kasih.
    Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

  2. Nama : Intan Dwi Permatasari
    Nim : 858687236
    Upbjj : UT Surabaya
    Judul Video : Penjumlahan Pecahan Berpenyebut Tidak Sama

    Assalamu’alaikum Wr. Wb.
    Mohon izin menanggapi video di atas.
    Menurut pendapat saya, situasi kedua video pembelajaran tersebut sangat berbeda. Dalam situasi video pembelajaran pertama menunjukkan bahwa siswa-siswi di kelas kurang memperhatikan gurunya saat menjelaskan materi. Pembelajaran juga terlihat monoton karena siswa kurang aktif. Siswa kelihatan tegang dan bosan. Bahkan ada pula siswa yang mengantuk. Hal ini dikarenakan guru tidak menggunakan media pembelajaran yang menarik saat mengajar. Untuk situasi video pembelajaran kedua, siswa tampak memperhatikan guru yang sedang menjelaskan materi pelajaran dengan menggunakan media potongan-potongan karton. Siswa tampak antusias saat disuruh gurunya maju untuk menyelesaikan soal yang diberikannya walaupun masih terdapat beberapa siswa yang masih menjawab pertanyaan dengan salah. Saran saya, alangkah baiknya di awal atau di tengah pembelajaran guru memberikan ice breaking berupa tepukan atau nyanyian agar semua siswa tetap semangat mengikuti kegiatan pembelajaran. Guru juga bisa menggunakan media pembelajaran lainnya yang lebih menarik dan model pembelajaran TGT baik berupa permainan, kuis atau turnamen agar siswa menjadi lebih bersemangat, tertarik, dan mudah dalam memahami materi penjumlahan pecahan berpenyebut tidak sama. Selain itu, guru harus menguasai kelas agar pembelajaran terfokus pada semua siswa tidak hanya fokus pada beberapa siswa. Selanjutnya di akhir pembelajaran, guru seharusnya mengulas kembali sedikit materi yang telah diajarkan barangkali masih ada siswa yang kurang paham mengenai materi yang telah diberikan.

    Sekian & terima kasih.
    Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

  3. Nama : LEDY DIANA SILITONGA / 856039591
    UPBJJ UT MEDAN
    PRODI : S1-PGSD
    Judul video : Penjumlahan pecahan berpenyebut tidak sama

    Izin menanggapi video di atas bapak/ ibu
    Kebanyakan dari guru-guru yang ada di Indonesia ini khususnya pada saat mengajar pelajaran matematika yang paling biasa kita lakukan ialah memang benar kurang dalam menyampaikan konsep-konsep yang ada dalam matematika tersebut, Artinya kita lebih sering memberikan secara langsung contoh soal matematika. Tidak dipungkiri bahwa sebagian besar murid kurang berminat dalam pelajaran matematika ini karena menganggap bahwa materi Matematika itu sulit. Seperti terlihat di dalam video ini yang dapat saya tangkap di bagian awal bahwa itulah merupakan tindakan yang sering dilakukan oleh seorang guru dalam matematika yaitu memberikan contoh soal kepada peserta didik dan pastinya bisa dijawab oleh sebagian anak yang meminatinya atau yang mengetahui materi tersebut. Dan di video kedua dengan menggunakan media sebagai jembatan agar anak-anak lebih mengerti menarik minat siswa. Menurut saya sendiri Saran saya alangkah baiknya guru ataupun kepada kita semua bisa menggunakan metode kooperatif dengan tipe jigsaw ataupun metode-metode lainnya seperti membentuk anak dalam kelompok secara heterogen . Jadi anak yang memiliki kemampuan tidak gabung bersama teman yang juga sama-sama bisa tetapi saling berbagi kepada teman-teman yang mungkin belum mengerti. Kemudian seperti teman-teman yang sudah berkomentar sebelum komentar saya , Saya juga setuju di tengah-tengah pembelajaran agar anak-anak fokus atau bersemangat kembali bisa diselingi dengan ice breaking. Kemudian menurut saya di akhir pelajaran bisa ditambah dengan PR atau pekerjaan rumah supaya anak-anak bisa mengingat kembali pembelajaran atau mengulas kembali materi yang belum dia pahami di rumah.
    Terimakasih

  4. Nama : ANGGA SAPUTRA
    NIM : 857383358
    UPBJJ : UT BOGOR
    Pokjar : Bogor Selatan
    Judul Video : 𝙋𝙚𝙣𝙟𝙪𝙢𝙡𝙖𝙝𝙖𝙣 𝙋𝙚𝙘𝙖𝙝𝙖𝙣 𝘽𝙚𝙧𝙥𝙚𝙣𝙮𝙚𝙗𝙪𝙩 𝙏𝙞𝙙𝙖𝙠 𝙨𝙖𝙢𝙖.

    Assalamu’alaikum Wr. Wb.
    Dalam meningkatkan hasil belajar siswa dipandang sebagai subjek bukan objek, disamping itu siswa ikut berpartisipasi, ikut mencoba dan melakukan sendiri sehingga motivasi belajar siswa dapat meningkat.
    Menurut pendapat saya, pada saat awal pembelajaran murid nampak kurang antusias,karena murid kurang begitu mengerti cara menyelesaikan materi yang di berikan oleh gurunya,bahkan ada siswa yang mengantuk. Hal ini dikarenakan guru tidak menggunakan media pembelajaran yang menarik saat mengajar.
    Untuk video pembelajaran kedua, siswa tampak memperhatikan guru yang sedang menjelaskan materi pelajaran dengan menggunakan media potongan-potongan karton.
    Siswa tampak antusias saat diminta oleh gurunya maju untuk menyelesaikan materi yang diberikannya walaupun masih terdapat beberapa siswa yang masih menjawab pertanyaan dengan salah.
    Alangkah baiknya guru membuat muridnya kelompok kecil dengan menggunakan media pembelajaran kooperatif model STAD. Dalam kelompok yang heterogen siswa yang pandai bisa menjelaskan kepada anggota lain sampai mengerti dan di akhir pembelajaran, guru mengulas kembali materinya.

    terima kasih.
    Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

  5. Nama Inmas Budiarti
    Nim 856619768

    Dalam situasi video pembelajaran pertama menunjukkan bahwa siswa-siswi di kelas kurang memperhatikan gurunya saat menjelaskan materi. Siswa terlihat tegang dan bosan.
    Bahkan ada pula siswa yang ketakutan. Hal ini dikarenakan guru tidak menggunakan media pembelajaran yang menarik saat mengajar.
    Untuk video kedua siswa tampak memperhatikan guru yang sedang menjelaskan materi pelajaran dengan menggunakan media potongan-potongan karton. Siswa tampak antusias saat disuruh gurunya maju untuk menyelesaikan soal yang diberikannya walaupun masih terdapat beberapa siswa yang masih menjawab pertanyaan dengan salah. Menurut saya sendiri Saran saya alangkah baik guru ataupun kepada kita semua bisa menggunakan metode kooperatif ataupun metode-metode lainnya seperti membentuk anak dalam kelompok.

Leave a Reply